Halaman

Selamat Datang Di Aseli Magetan

Selamat Datang Di Aseli Magetan, Blog Sedulur Magetan

Kamis, 30 Agustus 2012

Pasar Pahing, Jalan Barat, Maospati, Magetan


Di Jalan Barat, Maospati, Magetan ada sebuah pasar tumpah dan uniknya pasar ini buka setiap seminggu sekali, tepatnya pada hari pasaran Pahing. Karena itulah pasar ini kemudian dikenal sebagai Pasar Pahing. Di pasar yang beroperasi mulai dari pukul setengah tujuh ini kita bisa menemukan berbagai macam barang dan jasa yang ditawarkan, misalnya saja ada jasa menjahit baju, ada jasa yang mengisi korek gas, ada jasa membetulkan lampu. Selain itu, ada juga yang menjual berbagai barang seperti anakan ayam dan burung, buku buku, alat alat pertanian, baju dan topi, tanaman cabe atau jati, dan masih banyak lagi. Semua pedagang tumpah ruah di Jalan Barat, Maospati setiap Pahing, dan setiap ada pasar tumpah ini keadaan jalan pun jadi ramai karena orang orang begitu antusias dengan hadirnya pasar ini.

Pasar utama dari Pasar Pahing ini terletak di sebelah utara depan Desa Mranggen Gang 3, dan di dalam pasar ini juga dijual berbagai hewan, seperti sapi maupun kambing, juga ada juga yang menjual buku buku serta kalender. Pasar ini beroperasi mulai pukul setengah 7 pagi hingga setengah 12 siang setiap Pahingnya, dan para pedagang membuka lapak daganganya mulai dari Jalan Krido, Mranggen gang 4 (sebelah utara) sampai di Jalan Glatik, Desa Maospati (sebelah selatan). Kalau di hitung pasar Pahing ini buka setiap 5 hari sekali karena hari dalam pasaran Jawa dengan hari dalam hitungan internasional berbeda 2 hari. Kalau dalam hari konvensional ada 7 hari, maka dalam pasaran Jawa hanya ada 5 hari saja yaitu, Pahing, Pon, Wage, Legi dan Kliwon. Karena itulah pasar ini buka setiap 5 hari sekali setiap minggunya.

Banyak warga yang datang ke Pasar Pahing ini hanya sekedar untuk melihat lihat, ada juga yang sengaja datang untuk membeli sesuatu atau membetulkan sesuatu. Semua barang dan jasa yang dibutuhkan warga sekitar ada di pasar ini, karena itulah warga sekitar yang berasal dari Desa Kraton, Desa Maospati, Desa Mranggen dan desa desa yang lainya sangat antusias dengan hadirnya pasar ini, meski pasar ini hanya ada seminggu sekali.

Jalan Barat, Maospati, Magetan


Jalan Barat Maospati adalah jalan yang terbentang dari Kecamatan Maospati hingga ke Kecamatan Barat, menghubungkan dua kecamatan yaitu Kecamatan Maospati dan Kecamatan Barat. Di jalan ini pula terdapat desa desa yang terbentang, seperti Desa Maospati, Desa Sempol, Desa Mranggen, Desa Karangsono, dan lain lain. Jalan ini dulunya sangat sempit, tapi baru baru ini Jalan Barat telah dilebarkan hingga kendaraan pun bisa lebih leluasa melewati jalan ini.

Di Jalan Barat Maospati sendiri ada sebuah pasar hewan yang buka setiap Pahing, dan masyarakat pun menyebutnya dengan Pasar Pahing. Di pasar ini ada berbagai pedagang yang menjual berbagai macam barang, dan bukan hewan saja. Mereka biasa membuka lapaknya di sepanjang Jalan mulai dari Jalan Glatik, Desa Maospati (sebelah selatan) hingga Jalan Krido, Desa Mranggen (sebelah utara). Dan barang barang yang biasa dijual diantaranya Barat sementara pasar utamanya sendiri ada di sebelah utara depan Desa Mranggen Gang 3. Di pasar utamanya inilah dujual berbagai ternak seperti sapi, dan kambing, sementara di sepanjang Jalan Barat penjual biasa menjual berbagai barang seperti berbagai tanaman, binatang seperti kelinci, burung, anak bebek dan lain lain serta ada juga yang menjual obat obatan serta buku buku.

Meski jalan ini bukan jalan provinsi, tapi jalan ini cukup ramai dilewati kendaraan bermotor karena jalan ini juga menghubungkan ke jalan provinsi yaitu Jalan Raya Solo (sebelah selatan) yang menghubungkan Surabaya dan Solo. Jika dari Jalan Barat kita menuju ke arah selatan, maka kita akan menuju ke Jalan Raya Solo, dan jika kita menuju ke timur, maka kita akan ke arah Kota Madiun, dan jika kita ke arah barat, maka kita akan menuju ke arah Kota Magetan. Karena itulah jalan Barat juga menjadi jalan penghubung dua kota yaitu Kota Magetan dan Kota Madiun.

Sementara itu, di sebelah utara Jalan Barat Maospati, masyarakatnya kebanyakan bekerja sebagai petani, juga ada yang membuat genteng serta batu bata. Dan kalau kita melewati Jalan Barat sebelah utara, maka kita akan melihat beberapa warga ada yang sedang membuat atau sedang membakar genteng. Memang, jika semakin ke utara masyarakatnya pun juga semakin tradisional, karena masyarakatnya yang rata rata bekerja sebagai petani atau sebagai pembuat genteng dan batu bata. Tapi inilah salah satu potensi yang ada di Jalan Barat sebelah utara yang bernilai ekonomis tinggi dan bila lebih dikembangkan lagi mungkin disini akan menjadi sentra pembuatan genteng dan batu bata di Magetan.

Demikianlah sekelumit pengetahuan tentang Jalan Barat Maospati, Magetan. Semoga bisa berguna dan menambah pengetahuan anda.

Senin, 27 Agustus 2012

Lirik Lagu Magetan Ngumandang


Pranyata Kutha Magetan
Kondang Mbangun Jiwa Ekonomi Lan Sosial Manembah Maha Kwasa Adhedhasar Pancasila
Hangumandhang Tansah Ngumandang
Saindheing Nusantara
Kawuryan Tansah Kaloka
Kutha Pariwisata
Pratani Nara Praja Lan Tamtama
Golong Tunggal Cipta Rasa Budi Lan Karsa
Gumregut Tumandhang Ambangun Negara
Kang Tumuju Marang Katentreman
Ngudi Karaharjan Sarta Kabudayan
Ing Kutha Lan Desa Magetan Ngumandang

  http://www.youtube.com/watch?v=LUTFXz2I-VI&noredirect=1
Pendopo Surya Graha Magetan

Jumat, 24 Agustus 2012

Monumen Soco


Nama Lain: Tetenger Soco

Lokasi:
Desa Soco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan

Keadaan Umum:
Komplek Monumen Soco Terdiri dari tiga bangunan utama,

Antara Lain:
Pendopo Loka Pitra Dharma, Gerbong Kerta Pati, dan Monumen/ Tetenger Soco.

Sejarah:
Monumen Soco diresmikan pada tahun 1989 oleh Ketua DPR RI M. Khasir Suhud.

Monumen Soco didirikan untuk mengenang para pahlawan dan korban keganasan pemberontakan PKI tahun 1948.

Seluruh korban berjumlah 108 orang.

Monumen Soco didirikan di atas sumur bekas pembuangan mayat korban-korban keganasan PKI.

Sebelumnya Para Korban diangkut dan disiksa di dalam gerbong kertapati, sehingga gebong ini turut dimonumenkan.

Kegiatan Terkait:
Tabur bunga dalam rangka memperingatai hari Kesaktian Pancasila.

Fasilitas:
Lapangan upacara dan toilet umum.
www.kliswi.com

SMA Negeri 3 Magetan




Program jurusan IPA dan IPS
Rentang kelas X, XI IPA, XI IPS, XII IPA, XII IPS
Kurikulum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Alamat
Lokasi , Magetan, Jawa Timur
SMA Negeri (SMAN) 3 Magetan, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri, dan juga sekolah adiwiyata yang ada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 3 Magetan ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII.
Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK.[rujukan?]

Fasilitas

Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 3 Magetan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:

Ekstrakulikuler

SMA Negeri 3 memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya,
  • Palang Merah Remaja (PMR)
  • PRAMUKA
  • Pecinta Alam ( PALAGA )
  • ROHIS
  • English club
  • teater
  • CHO (cyber hack organization)
  • Jurnalistik (BARA)

SMA Negeri 1 Magetan




Didirikan 1 Agustus 1961
Program jurusan IPA dan IPS
Rentang kelas X, XI IPA, XI IPS, XII IPA, XII IPS
Kurikulum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Alamat
Lokasi Jl. Monginsidi 24, Magetan, Jawa Timur
SMA Negeri (SMAN) 1 Magetan, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia tepatnya di Kabupaten Magetan. SMAN 1 Magetan beralamat di Jalan Monginsidi No 24 Magetan. Didirikan pada tanggal 1 Agustus 1961. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 1 Magetan ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII.
Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK.

Fasilitas

Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 1 Magetan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:

Ekstrakulikuler

SMA Negeri 1 memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya,

Kecamatan Maospati, Magetan

Maospati adalah sebuah nama kelurahan di wilayah Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Maospati merupakan kecamatan yang menjadi pertemuan jalur dari 3 kabupaten yaitu Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, Kabupaten ngawi. Di Maospati terdapat 1 terminal bus yang menjadi nadi perekonomian desa-desa disekitarnya. Di Maospati juga terdapat Pangkalan Udara angkatan Udara republik Indonesia yaitu Lanud Iswahyudi. maospati juga bisa disebut kota kecil markas pesawat - pesawat tempur penjaga tanah air. Kehidupan sosial di daerah Maospati sangat beragam (dari kelas bawah sampai kelas atas). Mata pencaharian penduduk di Maospati yaitu sebagai Pegawai Negeri sipil, TNI, Pedagang, Petani dan Wiraswasta. Sekolah - sekolah setingkat SMA yang ada di Maospati yaitu: 1. SMA Negeri 1 Maospati. 2. SMA PGRI Maospati. 3. SMK Penerbangan Angkasa 4. SMK PGRI Maospati.
Di daerah Maospati juga terdapat reruntuhan candi, di Sendang Kamal Desa Kraton Kecamatan Maospati terdapar sebuah kolam pemandian kuno dan tiga buah prasasti berbentuk maejan.

Rabu, 22 Agustus 2012

www.magetankumandang.comSate Jamur, tentunya bagi anda sudah tidak asing lagi bukan, dengan menu makanan khas asal Magetan. Sate Jamur buatan Bu Darmi (30) warga Desa Sengolawu, Kecamatan Plaosan rasanya tidak mau kalah dengan sate Jamur dari daerah lain. Bila anda penarasan dengan menu khas Magetan sate Jamur buatan Bu Darmi datang saja di warung berlokasi di jalan tembus Sarangan- Tawangmanggu.
Usaha sate jamur sudah dilakukan sejak 2 tahun yang lalu, Ide berjualan sate jamur berawal Ibu anak satu ini sulitnya mencari pekerjaan.” Awalnya saya hanya modal uang Rp.250.000,00 sedangkan bambu untuk berdirinya sebuah warung  kami mengambil dari kebun sendiri,” jelas Bu Darmi Lulusan SMK Palembang Sumatera Selatan.
“Dari situlah kami bersama suami sepakat untuk berjulan sate jamur, pikiran ini muncul sebab di wilayah Magetan khususnya di jalan tembus Sarangan Tawangmanggu belum ada yang jualan,” katanya.
Darmi menambahkan, terpikir membuat sate jamur di dapat ilmu pada waktu masih sekolah di  (Sekolah Menengah Kejurusan) SMK Palembang Sumatera Selatan.”Kami terus mencoba dan mencoba dengan rasa yang gurih, awalnya kami gagal karena rasa sate masih kurang pas, Alhamdulilah sampai saat ini sudah banyak pengunjung,” jelasnya kepada magetankumandang.com.
Harga sate jamur satu porsi Rp.10.000,00 plus lontong. Warung Bu Darmi buka mulai pukul 09.00 WIB tutup pukul sekitar 17.00 WIB.Hasil berjulan sate jamur Bu Darmi perhari omzet dihasilkan bisa mencapai kurang lebih Rp.500.000,00. Selain Sate jamur Bu Darmi juga menjual kopi,teh, dan menu minuman lainnya.
Hingga sampai saat ini pembeli sate jamur khas Magetan sudah dikenal hingga keplosok Kota besar seperti Kota Jakarta, Surabaya, Solo, Kalimatan dan Kota besar lainnya.”Rata-rata yang sudah langganan pembeli asal Solo, Madiun, Ponorogo, dan Magetan sendiri,”ungkapnya.
“Kami rata-rata perhari bisa menghabiskan jamur tiram kurang lebih 5 sampai 10 kilogram, kalau hari libur bisa mencapai hingga sampai 15 sampai 20 Kilogram,” katanya.
Bu Darmi supaya tidak kesulitan untuk mendapatkan bahan baku jamur tiram dalam satu tahun ini dirinya juga membuat perkebunan guna menanam jamur, sebab, kalau pada musim tertentu jamur sulit untuk di dapat.
Purwati (35) warga Ponorogo hampir satu bulan sekali bersama keluarga bila berkunjung ke wisata telaga Sarangan tidak lupa mampir ke Sate Jamur milik Bu Darmi,” Rasanya mantap, awalnya sich, nggak ngira kalau ini sate jamur rasanya seperti sate ayam, tetapi kalau saya rasakan nikmatnya sate jamur lebih mantap sate jamur ketimbang sate ayam,” jelasnya.

Minggu, 19 Agustus 2012

Malam Takbiran di desa temboro-MAGETAN


Magetan- Pada tanggal 18 hari saptu malam minggu desa temboro-MAGETAN mengadakan takbiran keliling menggunakan truck, lebih dari 36 truck dihias dengan sound system dan menggemakan takbir,.. Rute mulai dari depan pondok pesantren temboro-MAGETAN melintasi maospati, glodok, barat, jalan barat, menuju bendo, kawedanan, menuju alun-alun MAGETAN,. Kebanyakan dari mereka adalah pemuda pemuda desa temboro, dikarenakan anak pondok pada mudik,.. Sekian postingan dari saya,.. Kita tunggu lebaran idul adha, pasti akan lebih ramai, karena anak pondok pesantren temboro-MAGETAN berada di pondok,
(idul adha tidak ada acara mudik coy)
www.kliswi.com

Sabtu, 18 Agustus 2012

cemoro sewu


Stadion Yosonegero

Stadion Yosonegero

Kota : Magetan, Jawa Timur
Dibangun : -
Kandang : -
Kapasitas : 15.000 Penonton.
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama
Kategori : C
Sejarah Singkat
Stadion Yosonegoro terletak di Kota Magetan, Jawa Timur. Merupakan stadion yang dapat menampung sekitar 15.000 penonton.
Kondisi Sekarang
Tribun : C+
Tempat duduk : C+
Fasilitas : C+
Rumput : C+
Drainase : C+
Penerangan : ?
Papan Skor : C+
Kondisi : C+

Candi Simbatan

Nama Lain: Candi Simbatan
Lokasi: Desa Simbatan, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan
Keadaan Umum: Petirtaan Dewi Sri adalah berkas pemandian kuno seluas 18 meter persegi. Temuan arkeologi terkait Petirtaan Dewi Sri antara lain: miniatur lumbung 7 buah, fragmen arca 7 buah, palung batu 1 buah, fragmen yoni 1 buah, sumur kuno 1 buah, fragmen kemuncak 1 buah dan lumbung baru 4 buah. Petirtaan Dewi Sri tengah dipugar sejak tahun 2007 dengan alokasi waktu yang berbeda tiap bulannya.
Sejarah:
  • Keberadaan Petirtaan Dewi Sri sudah diketahui masyarakat sekitar sejak lama, namun baru pada tahun 90an dilakukan penggalian secara besar-besaran.
  • Berdasarkan inskripsi yang terdapat pada atap miniatur rumah, tertulis angka tahun 905 Saka (983 Masehi) dan 917 Saka(995 Masehi). Berdasarkan inskripsi lain yang terdapat pada atap miniatur lumbung,berupa angka tahun 906 Saka (984 Masehi) dan 917 Saka(995 Masehi). Diperkirakan situs ini merupakan jejak peninggalan Kerajaan Mataram Hindu atau Mataram kuno. Sementara itu, pahatan sangkha (siput) bersayap pada atap miniatur lumbung merupakan tanda resmi pemerintahan Pu Sindok pada abad 10.
Mitos: Dalam bilik utama Petirtaan Dewi Sri terdapat arca tokoh perempuan yang oleh warga sekitar dianggap sebagai Dewi Sri. Dalam mitologi masyarakat Hindu-Jawa, Dewi Sri dianggap sebagai tokoh perempuan yang memberikan sumber kehidupan.
Corak Keagaman: Hindu
Kegiatan Terkait: Upacara Bersih Desa setiap Jum’at Pahing bulan Syuro (Kelender Jawa). Upacara dimeriahkan dengan penarian ikan dan tayub.

Kamis, 16 Agustus 2012

GOR Ki Mageti


Telaga Sarangan

Langsung ke: navigasi, cari
Koordinat: 7°40′38″S 111°13′4″E
Telaga Sarangan yang juga dikenal sebagai telaga pasir ini adalah sebuah telaga alami yang terletak di kaki Gunung Lawu, di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektar dan berkedalaman 28 meter. Dengan suhu udara antara 18 hingga 25 derajat Celsius, Telaga Sarangan mampu menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya.
Telaga Sarangan merupakan obyek wisata andalan Magetan. Di sekeliling telaga terdapat dua hotel berbintang, 43 hotel kelas melati, dan 18 pondok wisata.Di samping puluhan kios cendera mata, pengunjung dapat pula menikmati indahnya Sarangan dengan berkuda mengitari telaga, atau mengendarai kapal cepat.Fasilitas obyek wisata lainnya pun tersedia, misalnya rumah makan, tempat bermain, pasar wisata, tempat parkir, sarana telepon umum, tempat ibadah, dan taman.
Keberadaan 19 rumah makan di sekitar telaga menjadikan para pengunjung memiliki banyak alternatif pilihan menu. Demikian pula keberadaan pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai suvenir telah memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk membeli oleh-oleh. Hidangan khas yang dijajakan di sekitar telaga adalah sate kelinci.
Magetan juga tertolong dengan adanya potensi industri kecil setempat yang mampu memproduksi kerajinan untuk suvenir, misalnya anyaman bambu, kerajinan kulit, kerajinan sepatu, dan produk makanan khas seperti emping melinjo dan lempeng (kerupuk puli, yaitu kerupuk dari nasi).
Telaga Sarangan juga memiliki layanan jasa sewa perahu dan becak air. Ada 51 perahu motor dan 13 becak air yang dapat digunakan untuk menjelajahi telaga.
Telaga Sarangan memiliki beberapa kalender event penting tahunan, yaitu labuh sesaji pada Jumat Pon bulan Ruwah, liburan sekolah di pertengahan tahun, Ledug Sura 1 Muharram, dan pesta kembang api di malam pergantian tahun.
Pemkab setempat tengah membuat proyek jalan tembus yang menghubungkan Telaga Sarangan dengan obyek wisata Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar. Proyek pelebaran dan pelandaian jalan curam yang menghubungkan dua daerah tersebut diharapkan selesai tahun 2007.
Obyek wisata ini dapat ditempuh dari Kota Magetan; dan lokasinya tak jauh dengan Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu (Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah).
Pemkab Magetan juga ingin mengembangkan Waduk Poncol (sekitar 10 kilometer arah selatan Telaga Sarangan) sebagai obyek wisata alternatif.

Pranala luar